CEOMAGZ | Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil beberapa menteri rapat terbatas terkait perdagangan tanaman kratom, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko sebelum rapat mulai.
“Rapat tentang kratom,” kata Moeldoko pada awak media.
Tiga Hal Yang di Bahas Dalam Rapat Terbatas Bersama Presiden Jokowi:
Pertama, terkait tata kelola tanaman kratom, melihat belum ada standarisasi pengembangbiakan.
“Kadang kalau masyarakat individu berusaha ekspor itu kadang-kadang ada rejek karena disinyalir ada bakteri,” ungkap Moeldoko.
Kedua, mengenai tata niaga, supaya ada aturan main dalam perdagangan mendatang.
Ia menyebutkan, Hal ini perlu di percepat supaya bisa memberikan kepastian kepada para stakeholder.
“Contoh umpamanya apa itu yang border ya bea cukai maupun itu bisa memastikan bahwa barang ini dalam kondisi yang baik,” beber Moeldoko.
Ketiga, mengenai penggolongan. Menurut Dirinya, masih pada perbedaan pandangan antara BNN dan hasil riset dari BRIN.
Lebih lanjut, Panglima TNI Periode 2013 hingga 2015 ini menuturkan, Yang ketiga masalah penggolongan, masih ada perbedaan antara BNN dengan hasil riset dari Brin.
“Karena kita ingin memastikan sebenarnya seperti apa sih kondisi kratom itu masih ada perbedaan persepsi untuk itu saya juga meminta BRIN untuk melakukan riset. risetnya mengatakan bahwa mengandung tapi dalam jumlah tertentu artinya saya minta lagi jumlah tertentu seperti apa yang itu membahayakan kesehatan, sehingga nanti ini inline dengan status yang telah diundangkan DPR,” ujar Moeldoko.
“Prospek perdagangan tanaman kratom cukup menguntungkan, karena tanaman ini telah menjadi penopang ekonomi 18.000 lebih keluarga,” tutup sosok yang disebut Jenderal Penyangga Pintu Istana. (*/DYW)








