CEOMAGZ | JAKARTA – Ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi Indonesia, seiring bertambahnya jumlah penduduk maupun tantangan perubahan iklim.
Namun, Tanpa langkah konkret, Indonesia akan mengalami resiko kelaparan, malanutrisi, dan instabilitas ekonomi.
Di Gedung Bina Graha, Kamis (1/8/2024), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, Persoalan Pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
“Kita perlu ekstensifikasi lahan, intensifikasi hasil pangan, dan diversifikasi dari beras ke bahan lain. Regenerasi pertanian juga menjadi isu penting, mengingat banyak anak muda tidak mau lagi bekerja di sektor pertanian,” ujar Moeldoko.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, Salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan, adalah melakukan transformasi pertanian tradisional, ke pertanian modern.
“Kami juga mendorong penyediaan makanan bergizi dan minum susu bagi 82,9 juta orang Indonesia pada 2029, menjadi prioritas. Untuk mewujudkan hal ini, kita perlu mengantisipasi beberapa tantangan, seperti kemarau dan El Nino,” kata Sudaryono.
Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F Tamzil menekankan, Pentingnya ekosistem kolaborasi antara pemuda dan pemerintah. Untuk mendorong ketahanan pangan dan kualitas nutrisi.
“IFN Future Food and Nutrition menghasilkan hasil konkret, yakni rencana aksi kolaborasi yang disampaikan langsung ke Pemerintah. Pasca-IFN, kami berkomitmen terus mendorong implementasi rencana aksi kolaborasi,” pukas Cazadira F Tamzil. (Dyw)