CEOMAGZ | JAKARTA – Deputi III bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono angkat suara terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menilai harga telur ayam di Pasar Dukuh Kupang Surabaya terlalu murah.
Pembelaan tersebut, Disampaikan Anak buah Moeldoko ini saat rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024, Senin (23/9).
Dirinya mengatakan, Harga telur ayam terlalu murah itu benar. Karena harganya jauh di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar 30 ribu rupiah per kg.
“Beberapa waktu lalu kan bapak Presiden ke Surabaya, bertanya harga telur ayam, dibilangnya 24 ribu rupiah kan? beliau bilang terlalu murah itu betul, karena dibandingkan harga acuan penjualan yang ditetapkan pemerintah 30 ribu rupiah per kilo, disana 25 ribu terlalu murah, kasian para peternak,” kata Edy Priyono.
“Tapi kemudian (Presiden Jokowi) di-bully netizen. Biasalah gitu kan? Oh ini Presiden bukannya suka harga rendah,” sambungnya menjelaskan.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, Tugas Pemerintah bukanlah menekan harga serendah mungkin, terutama komunitas yang diproduksi dalam negeri.
“Kita ini tidak hanya menekan harga semurah mungkin, tidak seperti itu. Terutama komoditas-komoditas yang juga ada produk dalam negeri disitu, khususnya para peternak atau petani kecil. Telur ayam salah satunya, karena 70 persen dari telur ayam di Indonesia ini di produksi oleh peternak rakyat,” beber Edy Priyono. (CEO/Dyw)








