CEOMAGZ | LEBAK
Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat ada 83 warga Lebak yang terjangkit penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hal ini disebabkan karena mereka sering gonta-ganti pasangan. Warga yang terjangkit tersebar di 25 Kecamatan dengan angka tertinggi ada di Kecamatan Rangkasbitung.
Plt Dinkes Lebak, Budhi Mulyanto mengatakan, per Januari-Agustus 2024 ada 83 kasus HIV.
“Ada di 25 Kecamatan, paling banyak ada di Kecamatan Rangkasbitung totalnya ada 11 orang yang terjangkit,” kata dia kepada wartawan, Kamis (03/10/2024).
Ia mengungkapkan, wilayah Rangkasbitung karena padat penduduk dan banyak pendatang.
“Rangkasbitung adalah pusat perkotaan, untuk menemukan orang yang terjangkit sagat mudah, soalnya tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,” ucapnya.
Budhi menuturkan, kasus positif HIV pada tahun 2023 ada 185 kasus.
“Semoga tidak ada penambahan ya di tahun ini, untuk melayani orang yang terjangkit bisa datang ke RSUD dr Adjidarmo, RS Misi, RS Kartini, RSUD Malingping, dan Puskesmas Maja,” ucapnya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Lebak, Rohmat menambahkan, penderita HIV perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Salah satunya, yakni berupaya memberikan bantuan obat penyembuh dan makanan tambahan gizi.
“Penderita juga harus tepat waktu dalam mengkonsumsi obat Anti Retro Viral (ARV) dan sejauh ini kebutuhan ARV tercukupi,” ucapnya.
Ia menuturkan, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan alim ulama di Lebak melalui MUI Lebak mengingat ulama dekat dengan masyarakat.
“Ulama dekat dengan masyarakat bisa melalui pendekatan seperti pengajian maupun berbagai ceramah tentang bahaya HIV/AIDS yang salah satunya disebabkan dari pergaulan bebas. Penyakit ini berbahaya dan dapat merengut nyawa manusia,” tutupnya. (Eem/TR)