CEOMAGZ | LEBAK
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat per Januari-September tahun 2024 Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 173 kasus tersebar di 28 Kecamatan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, pernikahan dini, terjangkit penyakit, kurangnya kesadaran masyarakat dalam mempersiapkan masa kehamilan, dan lain sebagainya.
Plt Dinkes Lebak dr. Budhi Mulyanto mengatakan, angka AKI/AKB pada tahun 2022 ada 345 kasus. Kemudian, tahun 2023 ada 369 kasus.
“Untuk data terbaru mulai Januari-September 2024 AKI ada 26 dan AKB ada 147, total AKI/AKB pada tahun 2024 mencapai 173, semoga saja kasus tersebut tidak mengalami peningkatan,” kata dia kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Ia mengungkapkan, penyebab kasus mengalami peningkatan dinominasi oleh pernikahan dini, dan ketidaksadaran masyarakat dalam kesehatan kandungan.
Dilanjutkannya, urutan paling banyak penyebabnya kematian terhadap anak dan ibu antara lain, pendarahan, penyakit penyerta seperti DBD, insl
feksi, penyakit kronis, dan preeklampsi berat dan penyakit lainnya.
“Saat tidak menyiapkan masa kehamilan, akan berdampak buruk kepada kesehatan anak dan ibu. Akibatnya, kedua nyawa terancam,” ungkapnya.
Budhi meminta, agar masyarakat menikah di usia matang dan merencanakan kehamilan.
“Dengan menikah di usia dewasa, merencanakan kehamilan, memeriksakan kehamilan secara berkala dan bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan, pasti bisa meminimalisir AKI/AKB,” ucapnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga turut melakukan berbagai cara untuk menekan angka kematian ibu dan anak seperti melalui sosialisasi kepada para ibu, pendeteksian dini dimulai dari pemeriksaan ibu hamil melalui posyandu.
“Skrining pada wanita usia subur (anemia, penyakit lainnya). Deteksi dini faktor resiko pada ibu hamil (ANC rutin), kami sudah galakkan disetiap Kecamatan,” pungkasnya. (Eem/TR)









