CEOMAGZ I JAKARTA – Dunia sedang mengalami krisis iklim, tentu sebagai negara dengan populasi dan sumber daya besar, Indonesia memainkan peran strategis dalam aksi iklim dunia, terutama dalam sektor energi.
“Perubahan iklim nyata, bukan mitos, dan awareness harus dibangun mulai sekarang, agar ke depannya akan mudah. Saya melihat semangat generasi muda yang mau terlibat dan mencari inovasi untuk transisi energi,” kata Kepala Staf Kepresidenan Jendral TNI (Purn) Moeldoko, KETIKA membuka Indonesia Future Network (IFN), edisi Future Energy and Climate di gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (16/10/2024).
Selanjutnya, Ia menuturkan, Perubahan iklim tidak hanya membawa dampak bagi sistem lingkungan. Namun juga berdampak pada pertahanan dan keamanan suatu negara, baik dalam lingkup domestik maupun internasional.
“Konsep keamanan nasional, bukan hanya menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah. Namun, bagaimana menjaga keselamatan jiwa manusia,” ucap Moeldoko.
Sementara itu, Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, memberi penekanan soal pentingnya mendukung transisi energi.
“Transisi energi menuju net zero emission harus dilakukan untuk menjamin ketahanan energi, mempertahankan pertumbuhan ekonomi, dan memitigasi perubahan iklim. Ini adalah sebuah keniscayaan jika kita ingin sukses dan tumbuh di masa depan,” ujar Rahmat Kaimuddin.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menjelaskan, Pengembangan energi terbarukan adalah prioritas utama, bagi masa depan energi Indonesia.
“Kami berupaya menciptakan sistem yang lebih efisien untuk mendukung investasi energi terbarukan, termasuk mempercepat proses perizinan dan mengurangi hambatan biaya. Ini akan membuka jalan bagi energi yang lebih terjangkau dan berkelanjutan di Indonesia,” jelas Eniya Listiani Dewi.
Pada kesempatan itu, Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation, Cazadira Fediva Tamzil juga menambahkan, Krisis iklim adalah isu kompleks yang memerlukan sinergi antara inovasi dan regulasi.
“Kami berharap, IFN menjadi jembatan dialog dan aksi nyata antara Pemerintah, sektor swasta, dan komunitas masyarakat,” harap Cazadira Fediva Tamzil.
Sebagai Informasi, IFN, edisi Future Energy and Climate, diketahui mengumpulkan 20 tokoh muda energi dan iklim dari berbagai latar belakang, untuk membahas rekomendasi aksi kolaborasi dalam iklim dan energi. (CEO/Dyw)