CEOMAGZ I JAKARTA – Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintahan Pusat dan Daerah, Kamis (7/11/20240, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, Pemerintah akan menggenjot Hilirisasi Produk Pertanian untuk enam komoditas strategis, yakni sawit, kelapa, lada, kakao, kopi, dan cengkeh
Menurutnya, Potensi ekspor enam komoditas tersebut diproyeksikan mencapai 600 Triliun Rupiah. Dengan hilirisasi, diharapkan akan ada nilai tambah minimal 20 kali lipat, sehingga total nilai ekspor Produk Hilirisasi enam komoditas tersebut, mencapai 12.000 Triliun Rupiah
Lebih lanjut, Dirinya menambahkan, Demikian, devisa ekspor yang dihasilkan dari produk-produk tersebut dapat memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga mencapai 5.000 Rupiah per US$.
“Kalau 600 Triliun Rupiah, kita Hilirisasi bisa jadi kali 20 saja, berarti itu 12.000 Triliun Rupiah, bisa saja menekan nilai dolar bisa sampai US$1 itu 5.000 Rupiah ke depan. Itu mimpi besar kita, 5 sampai 10 tahun ke depan,” kata Amran Sulaiman.
Dia juga menyebutkan, Selama ini produk-produk Pertanian Indonesia diolah di luar negeri, sehingga nilai tambahnya dinikmati negara lain.
Ia pun mencontohkan, Komoditas kakao dari Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan, serta Komoditas mente dari Sulawesi Tenggara diekspor mentah ke luar negeri. Setelah diolah, dua komoditas ini dijual sebagai produk cokelat, yang harga jualnya jauh lebih mahal dan dibeli kembali oleh masyarakat Indonesia.
“Mereka beli hanya 26.000 Rupiah per kg, tapi kita membeli kembali 1 Juta Rupiah per kg, sehingga nilai tambahnya 3.800 persen atau 38 kali lipat,” ungkap Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian menguraikan, Nantinya produksi dua komoditas itu akan digenjot dengan dua cara. Untuk pertanian di Jawa, Pemerintah akan melakukan intensifikasi lahan, sehingga hasil pertanian dapat meningkat. Sementara di luar Jawa, pemerintah akan mengupayakan produktivitas pertanian melalui ekstensifikasi lahan.
“Bapak Presiden perintahkan kepada kami, untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya,” beber Amran Sulaiman. (*/Dyw)