CEOMAGZ | KOTAMOBAGU – Debat kandidat calon walikota dan walikota Kota Kotamobagu hari ini diwarnai aksi Walk Out oleh tim Pasangan Nayodo Koerniawan (NK)-Sri Tanti Angkara (STA).
Apa sebenarnya yang terjadi sehingga aksi Walk Out dilakukan?
Walk Out bisa diartikan sebuah langkah protes (demonstrasi) atas ketidaksetujuan. Dalam politik, walk out dilakukan untuk menunjukan ekspresi politik atas ketentuan yang dipandang tidak adil.
Dalam konteks Walk Out tim NK – STA pada debat kandidat terakhir adalah bentuk protes atas penyelenggaraan proses Pilwako yang sedang berjalan terutama dalam penyelenggaraan debat kandidat.
Debat kandidat sebetulnya ajang bagi setiap calon memberikan penyampaian dan adu gagasan di depan publik. Debat kandidat merupakan bentuk pertanggungjawaban Kandidat walikota dan wakil walikota dihadapan publik jika kelak dipilih oleh rakyat.
Tapi sangat disayangkan jika debat tersebut secara teknis bisa merugikan salah satu calon. Misalnya, arena debat hanya berjarak 100 meter dari Rumah salah satu pasangan calon yang bisa menjadi pusat konsentrasi massa pendukungnya.
Dalam proses debat juga menempatkan posisi podium tidak sejajar antara kandidat. Dengan alasan rotasi, posisi kandidat NK-STA ditaruh ditengah dan podiumnya ditaruh agak kebelakang dari 2 kandidat lainnya yang posisinya sejajar menghadap audiens. Posisi tidak sejajar antara kandidat ini jelas terkesan menempatkan pasangan NK,-STA dibelakang kandidat lainnya. Ini akan berbeda jika 2 podium saling berhadapan dan ditengah agak kebelakang sehingga membentuk setengah lingkaran sehingga ketiga Pasangan Calon saling bertatap muka.
Mempersoalkan posisi debat mungkin terlihat remeh temeh, tapi penempatan tersebut bisa dimaknai upaya diskriminasi atau keberpihakan penyelengara terhadap pasangan calon tertentu. Posisi yang tidak sejajar antara pasangan calon bisa dianggap pembentukan opini publik yang akan merugikan pasangan calon NK-STA karena debat tersebut disebarluaskan lewat siaran langsung di media elektronik.
Walk Out terpaksa dilakukan ketimbang harus menerima ketidakadilan atau berusaha dipermalukan didepan umum. Bentuk protes dengan Walk Out adalah cara terbaik dan bermartabat dalam menyikapi persoalan yang tidak adil atas situasi yang merugikan. Walk Out juga bentuk ekspresi demokrasi dalam menyikapi perkembangan situasi atau kejadian yang dirasakan oleh mereka yang merasa diberlakukan tidak adil. Walk Out juga sebagai langkah protes terhadap ketidakadilan yang diduga kuat karena ketidaknetralan, dan langkah tersebut lebih terhormat dibanding tetap bertahan untuk mengaminkan terjadinya kejahatan. (CEO/Dyw)